Dan secangkir kenangan kita
Yang pekat pahit namun terasa manis"
Cuaca mendung masih setia menyelimuti kota Semarang.
Setelah semalam kota yang terkenal dengan Lumpia-nya ini diguyur hujan deras.
Meskipun mendung, semua panitia tidak kehilangan semangat untuk mempersiapkan acara #TripHore5. Acara harus tetap berlangsung seru dan meriah. Dan mereka semua percaya, bahwa nanti
malam cuaca akan cerah dan bersahabat.
#TripHore5 |
#TripHore5 merupakan agenda tahunan Backpacker
Semarang yang dilaksanakan 2x dalam setahun. Dan sekarang telah memasuki seri
yang ke-5. #TripHore kali ini diadakan di Hutan Wisata Penggaron, kabupaten
Semarang pada tanggal 25-26 April 2015 dengan tema Piknik Ceria bareng
Backpacker Semarang. Acara #TripHore5 diikuti oleh 55 peserta. Tidak hanya anak
muda, orang yang sudah berkeluarga pun juga ikut serta. Mereka membawa
pasangannya masing-masing. Dan hebatnya lagi, anak kecil yang baru duduk
dibangku kelas 1 SD juga ikut serta. Anak kecil itu bernama Rayya. Dia juga
pernah ikut serta dalam acara #TripHore4. Kebanyakan peserta adalah mereka yang
baru pertama kali bergabung. Pada #TripHore4, acara diadakan di Pantai Prahu
Jepara pada bulan September 2014. Baca juga #TripHore4 Backpacker Semarang.
Berkenalan dahulu sambil menunggu yang lain. |
Peserta mulai berkumpul di meeting point pada pukul 13:00, kemudian langsung menuju hutan
wisata Penggaron pada pukul 14:00. Disana sudah ada teman-teman panitia yang
sudah menunggu peserta dan mempersiapkan acara. Salah satunya adalah ketua panitia,
Fandi Ahmad. Peserta telah sampai di tempat camping,
kemudian istirahat sebentar dan saling berkenalan. Sekitar pukul 16:00, peserta
yang berangkat pada kloter sore mulai merapat. Semua peserta dikumpulkan di
lapangan untuk membagi mereka dalam beberapa grup. Akhirnya terbentuklah 5 grup
dengan anggota 5-6 orang.
Narsis sebelum mulai acara *beh...perutnya thu lho* |
Games
pertama adalah games eat bulaga,
permainan yang menyebutkan kata. Kata-kata yang harus ditebak berkaitan dengan
kota Semarang dan tentang travelling.
Sepertinya games ini terlihat simpel
dan mudah, namun kenyataanya banyak peserta yang tidak bisa menjawab semua
kata. Keseruan terjadi ketika jawaban yang keluar tidak ada hubungan dengan
temanya. Semua peserta ikut bermain dalam games
ini. Inti dari games ini sih yang
penting kalian tahu temanya dan tebaklah dengan jawaban yang beraneka ragam.
Pembagian Kelompok |
Hari mulai beranjak sore, games pun segera diakhiri. Kini peserta dan panitia bergegas untuk
mendirikan tenda. Semuanya saling membantu dan bekerja sama. Tenda yang dipake
rata-rata berkapasitas antara 4-5 orang. Tentu saja, tenda laki-laki dan
perempuan dipisah. Setelah semua tenda berdiri, acara selanjutnya adalah
ishoma. Ishoma dilakukan sampai pukul 19:15. Setelah itu, acara akan
dilanjutkan dengan acara api unggun. Selain untuk ishoma, peserta juga
memanfaatkan waktu ini untuk bisa lebih kenal dengan peserta lainnya.
Games Eat Bulaga |
Malam mulai menyambut, acara pun harus tetap
berlanjut. Malam ini, langit terlihat cerah. Sangat cerah dibandingkan malam
sebelumnya. Sesuai dengan doa dan harapan kami. Terima kasih Tuhan atas nikmat
yang Engkau berikan malam ini. Kita akan mulai acara api unggun. Teman-teman
sudah mulai berkumpul di lapangan. Acara pertama diisi dengan sambutan oleh
ketua panitia, Ahmad Afandi. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh
koordinator Backpacker Semarang, Rivai Hidayat. Dilanjutkan dengan perkenalan
para panitia #TripHore5. Mereka telah berusaha mempersiapkan semua acara
#TripHore5 agar berjalan lancar dan berkesan bagi semuanya. Acara api unggun
diisi dengan acara santai dan ramah tamah. Acara akan dimeriahkan dengan
penampilan drama oleh para panitia. Drama mengambil setting film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) yang diperankan oleh Alim
sebagai Rangga , dan Sulis sebagai Cinta. Dan beberapa peran pendukung lainnya.
Semua peserta terhibur karena penampilan mereka unik dan lucu. Walaupun ga
sesuai dengan film aslinya, penampilan mereka layak untuk diapresiasi.
Tenda dalam kegelapan malam |
Ada sesuatu yang beda diacara kali ini. Bahkan para
panitia pun tak pernah tau. Mungkin ini penampilan spesial dari mereka untuk
kita semua. Yaitu penampilan dari Farid, Anggi dan Alim. Farid akan membacakan
sebuah puisi. Kemudian Anggi akan menyanyikan sebuah lagu yang diiringi dengan
gitar oleh Alim. Puisi ini merupakan ciptaan mereka bertiga, sedangkan lagu
merupakan ciptaan Alim. Puisi yang bercerita tentang persahabatan dan kenangan ini
mampu membuat yang mendengarkannya merasa terpaku. Secarik puisi telah selesai
dibacakan, petikan gitar mulai terdengar lirih. Berubah menjadi pengiring
ketika suara Anggi mulai terdengar. Mengubah suasana malam menjadi lebih
syahdu.
Penampilan mereka sungguh mempesona. Menjadi penutup
untuk acara api unggun. Acara dilanjutkan dengan acara bebas. Semua berkumpul,
bercerita, bernyanyi dan bercanda bersama. Tentu saja, tak lupa seduhan kopi
dan berbagai cemilan menemani obrolan kami. Malam semakin larut. Semua peserta
mulai memasuki tenda. Namun tak sedikit dari mereka yang memilih tidur diluar
tenda. Dibawah ribuan bintang yang berpijar. Diantara rimbunnya pohon yang
melindungi kami dari terpaan angin malam.
Dibalik cerita secangkir kopi
Puan mengaduk berlawan jarum jam
Membalik waktu pelan-pelan
Berhenti pada masa yang pas asam pahitnya
Terdiam terpana tanpa kata
Angan membumbung tinggi bak aroma
Seketika waktu berjalan lambat
Mengenang kebersamaan dikala malam
Hitam legam nan pekat
Pahit manis laksana hidup
Terbesit sesaat kenangan masa lampau
Kala kau dan aku menuai cerita
Tik, tik, tik jarum berputar mencari peraduan
Kosong, sepi, dan sendiri saat ini
Bertanya hati, kapan pertemuan terjadi
Sekedar bercumbu dengan secangkir kopi
Malam berganti dini hari
Malaikat membentangkan sayap
Si kesepian mengirim doa
Menanyakan perpisahan,
Menantikan perjumpaan
Akankah Tuhan mengabulkan doa
Membuka kenangan menjadi jumpa
Yang mungkin jadi akhir semua
Atau sebatas keabadian yang sesaat
Derit jam dinding membuyarkan lamunanku
Seketika aku kusadar akan semuanya
Kini hanya ada aku dan secangkir kopi
Dan secangkir kenangan kita
Yang pekat pahit namun terasa manis
0 comments:
Post a Comment