More than just Travel. But also Cultures, Friendship, and Experiences

Wednesday 8 April 2015

#TripHore 1 Backpacker Semarang

Desa Promasan, kaki Gunung Ungaran (2.060 mdpl)

Sedikitnya antusias dan kurangnya keakraban membawa beberapa anggota dalam Backpacker Semarang berinisiatif  mengadakan agenda short trip bersama.

Salah satu agenda rutin yang dilaksanakan oleh Backpacker Semarang (BPS) adalah #TripHore. Suatu kegiatan yang dilakukan setiap tahun. Acara yang dilaksanakan oleh koordinator Komunitas. Bukan semacam open trip yang biasanya di-post oleh beberapa anggota. Acara ini murni atas nama Backpacker Semarang. Dengan segala kegiatan dan waktu yang sudah ditentukan oleh pihak koordinator. Acara yang layaknya jalan-jalan bareng ini bertujuan untuk lebih mengenalkan sesama anggota Backpacker Semarang. Kumpul bareng diluar kopdar ini diyakini dapat mempererat pertemanan. Untuk #TripHore pertama kali ini dilaksanakan pada tanggal 9-10 Februari 2014 di desa Promasan, kaki gunung Ungaran (2.050 mdpl).
Panorama Perkebunan Teh Promasan
Informasi telah di-post ke grup facebook dua minggu sebelum pelaksanaan #TripHore tersebut. Sebanyak 19 orang mengonfirmasi akan mengikuti kegiatan tersebut. Agenda #TripHore ini adalah camping bersama di area kebun teh Promasan serta summit G. Ungaran sebagai optional bagi yang berminat. Sebanyak 13 orang berangkat sesuai jadwal yang ditentukan, 1 orang janjian di Ungaran, 5 orang menyusul. Meeting point awal berada di kampus Polines Tembalang yang kemudian melaju ke pos Mawar, basecamp pendakian G. Ungaran di daerah Bandungan. Setelah melakukan registrasi, tim mulai trekking ke desa Promasan dengan jarak tempuh kira-kira 1.5 jam dengan jalan yang naik turun khas pegunungan. Tak lupa dengan beberapa foto untuk sekedar dijadikan kenangan.
Menyusuri Jalur Pendakian Gunung Ungaran
Merupakan suatu ritual tersendiri bagi para pendaki di Gunung Ungaran. Pulung, mengajak kita untuk mampir dahulu ke salah satu rumah desa tersebut. Biyung, begitu mereka memanggil seorang wanita yang sudah berumur kira-kira 70 tahun. Salah satu rumah yang menjadi tempat singgah bagi mereka yang mendaki dan mampir ke Promasan. Dengan suguhan daun teh asli perkebunan yang kemudian diseduh dengan air panas ala kompor tungku kayu cukup untuk menghilangkan rasa capek  setelah melakukan trekking. Beberapa bekal cemilan sudah ada yang membuka dan beberapa rokok mulai dibakar dan dihisap kuat-kuat. Promasan sudah mulai masuk ke waktu sore hari. Ditandai dengan udara dinginnya serta semakin hitam bukit disebelah barat. Tiga buah tendapun mulai didirikan bersamaan di lapangan sebelah utara desa. Tiga orang ternyata telah menyusul dengan membawa gitar.  Sepertinya akan ramai malam ini.
Rehat Sejenak
Selepas maghrib, api unggun mulai dibuat. Berbekal beberapa kayu yang dibeli dari salah satu warga serta ditambah beberapa kayu yang dikumpulkan dari sekitar. Dua sampai tiga orang mulai memasak hidangan sederhana ala pendaki. Nasi putih, mie instan dan sayur sop. Tak lupa kopi sebagai pelengkap kehangatan. Tata malam ini menjadi biduan. Berbekal gitar dan beberapa lagu yang hafal ditambah chord yang ternyata sudah di-print, dia mulai melancarkan aksinya dengan suara ala rock Indonesia. Anggota tim mulai terhipnotis untuk ikut bernyanyi bersama biduan tambun ini. Sebuah lagu dari Slank, ”Terlalu Manis”. 
Tim Summit Backpacker Semarang

Malam cerah ternyata tidak bertahan lama. Pukul 8 malam mendung mulai menggantung dan akhirnya hujan turun pukul 9 malam. Beberapa ada yang tetap di tenda dan beberapa ada yang lari ke mushola desa. Jam menunjukkan pukul 11 malam, saat hujan benar-benar reda. Selepas hujan deras memang selalu menyenangkan. Bintang mulai banyak bermunculan. Mendung dan kabut tidak keluar malam ini. Api unggun yang padam mulai kembali dinyalakan lagi, namun gagal. Bersamaan datang 2 orang terakhir dari keseluruhan yang basah kuyup kehujanan. Biduan kembali bersuara bersama suara  jangkrik.  Menghangatkan diri dengan cara lain. Tertawa bersama dengan anggota tim. Hingga satu persatu terlelap dalam tidur. Promasan kali itu kurang dari 20 derajat celcius.
Menikmati Pagi di Perkebun Teh Promasan
Subuh pukul 4 pagi, udara yang semakin dingin. Lima orang akan melanjutkan untuk summit gunung Ungaran. Dari Promasan sampai puncak dibutuhkan kurang lebih 2 jam pendakian. Bermodalkan air putih 2 botol, roti 2 bungkus dan kopi termos kecil. Tim kecil inipun melanjutkan menuju puncak. Memburu matahari terbit.
Narsis disela-sela perjalanan turun
Tim yang summit telah kembali ke desa Promasan sekitar pukul 9 pagi. Beberapa tim sisanya jalan mengunjungi gua jepang yang terletak di sebelah utara lapangan. Pukul 10 tim mulai packing untuk pulang. Mengambil beberapa gambar untuk kenangan. Sebelum melanjutkan tim mampir ke rumah biyung untuk sarapan dan memberikan sedikit oleh-oleh buat jadi simpanan beliau. Hampir tengah hari, kami melanjutkan untuk pulang kembali ke pos Mawar. Dua orang berpisah karena lewat jalur Medini. Tim kembali ke rumah masing masing membawa cerita masing-masing dan disimpan di dalam kotak ingatan masing-masing.
We are Backpacker Semarang!!
#TripHore ini adalah cikal bakal dari kegiatan #Triphore yang rutin diadakan oleh Backpacker Semarang. Pada tanggal 25-26 April 2015, kegiatan #Triphore akan memasuki gelaran yang ke-5.

Penulis: Mualim Sasongko
Twiiter: @mualimmm  

0 comments:

Post a Comment

We Are Backpacker Semarang

We Are Backpacker Semarang
Komunitas Backpacker Semarang merupakan sebuah komunitas travelling yang ada di kota Semarang.

Yang Sering Dibaca

Instagram @bpisemarang