More than just Travel. But also Cultures, Friendship, and Experiences

Tuesday 12 May 2015

Curug Lawe dalam Hitungan Waktu

"Waktu tak akan pernah berjalan mundur, sekalipun hanya satu detik. Momen indah pun tak bisa menjanjikan terulang sama persis. Kita hanya harus menghargai tiap detik dan peristiwa yang bergulir dengan sebaik-baiknya yang kita bisa”

Tak ada yang pernah menjamin bahwa jauhnya destinasi, waktu yang panjang dan ditemani orang paling spesial sekalipun akan mengguratkan kisah sempurna. Namun, menikmati langkah demi langkah adalah cara yang bisa dilakukan untuk memaknai sebuah perjalanan. Seperti halnya perjalanan saya di Curug Lawe.

Jembatan Merah

Sebuah destinasi yang cukup memukau pandangan di sekitar ibu kota Jawa Tengah ini bisa ditempuh dalam waktu satu jam perjalanan mengendarai sepeda motor dari kota Semarang. Kemudian dilanjutkan trekking selama satu jam pula. Melewati rimbunnya hutan yang teduh dan menyejukkan. Di balut obrolan asyik disela-sela perjalanan, menyesap dalam-dalam udara segar di sekitar curug serta mengarahkan fokus kamera di titik terindahnya. Bukahkah semua itu sudah cukup membuat waktumu yang sedikit menjadi lebih berkesan?

Curug Benowo

Meski hanya memiliki waktu satu hari, saya tak ingin melewatkannya dengan sia-sia. Kenangan yang saya rangkai kala itu suatu saat akan menjadi barisan cerita untuk anak cucu nanti. Langkah demi langkah, saya terus berjalan membelah hutan demi sebuah air terjun yang fenomenal dengan jembatan merah yang sering disebut Jembatan Cinta. Gemericik air sungai dan kicau burung pun menjadi nyanyian alam yang menemani langkah kaki saya. Sesekali melempar seulas senyum ketika berpapasan dengan pengunjung lain, bahkan memandangi beberapa orang berfoto. Saya pun tak ingin kalah untuk membidik angle cantik di jembatan merah.

Saya dan Curug Benowo

Hampir satu jam saya menyusuri rimbunnya hutan, melewati Curug Benowo yang menambah merdu nyanyian alam di sana. Tak terhenti sampai di situ, saya pun mengayunkan kaki lagi ke Curug Lawe. Rasanya tak henti-hentinya saya memandang takjub mahakarya Tuhan di sana. Tetapi, lagi-lagi waktulah yang mengajak saya untuk meninggalkan indahnya Curug Lawe. Tentunya meninggalkan cerita dalam hitungan waktu satu hari. Yes, the end of my journey today . . . Terima kasih teman, sudah menjadi bagian dari cerita saya tentang waktu.




Curug Lawe
Penulis: Widha Kumalasari
Blog : widhaks.blogspot.com
Twitter: @WiedWiedha
Instagram: @widhakumalasari

1 comment:

We Are Backpacker Semarang

We Are Backpacker Semarang
Komunitas Backpacker Semarang merupakan sebuah komunitas travelling yang ada di kota Semarang.

Yang Sering Dibaca

Instagram @bpisemarang